Jumat, 11 Agustus 2017

Mengenal Keluarga Hafidz Dari Pulau Nias (Tulisan ke-1)

Awal Yang Baik

Oleh Susi Anggraini



Malam terakhir Ramadhan tahun ini, terasa berbeda dari malam-malam sebelumnya. Biasanya, shalat tarawih diimami oleh bapak-bapak yang umurnya kisaran 40 tahun ke atas. Tapi malam ini, tarawih di masjid An-Nahl di kompleks rumahku diimami oleh seorang anak yang berusia 10 tahun. Anak tersbut bernama Hasan Basri yang sudah hafal 30 juz Alqur'an. Bahkan telah hafal Alqur'an saat umurnya 8 tahun. Masya Allah..

Usai taraweh, kami berkesempatan mendengar tausyiah dari ayahnya Hasan Basri. Saya dan para jamaah sholat taraweh tentu saja penasaran bagaiman proses yang dijalani oleh Hasan Basri sehingga bisa hafidz di usia muda. Ternyata Hasan Basri adalah anak kelima dari sembilan bersaudara. Dari sembilan bersaudara tersebut, enam orang sudah hafidz. Bahkan putra yang keenam hafidz diusia enam tahun. Yang sangat istimewa dari keluarga ini adalah mereka semua menjadi hafidz bukan di pondok pesanteren, tapi di rumah.. ya di rumah.. Masya Allah..

Qodarullah, Allah menjadikan mereka hafidz melalui tangan ibu kandungnya. Tergambar bagaimana besarnya peran sang ibu dalam pendidikan mereka. Sang ayah bercerita bahwa ia seringkali meninggalkan rumah dalam waktu lama (beberapa minggu bahkan bulan). Namun hafalan anak-anaknya tidak terganggu, bahkan tetap berjalan dan bertambah beberapa juz. Ini adalah bukti bahwa sang ibu adalah pendidik utama di rumah mereka.

Rasa penasaran saya terus bergulir, bahkan membesar seperti bola salju.. Rasa penasaran saya sangat besar bukan hanya kepada Hasan Basri dan saudara-saudaranya, tapi justru kepada sosok perempuan luar biasa, yang begitu besar andilnya terhadap kesuksesan mereka menjadi para hufadz. Namun, saya tidak tau bagaimana caranya bisa bertemu dengan perempuan tersebut yang tinggalnya di tempat yang sangat jauh yaitu di Pulau Nias, Sumatera Utara.

Syawal, hari kedua.. Allah memberikan nikmat yang luar biasa kepada saya dan keluarga.. Allah hantarkan tamu mulia ke rumah saya.. Keluarga hafidz itu, hadir di rumah saya.. Saya tidak pernah mengira bahwa di rumah saya akan hadir para hufadz.. Ya, Hasan Basri dan keluarganya bersilaturahim ke rumah kami. Hasan Basri, dan dua saudaranya yang hafidz plus adiknya yang masih balita.. juga ayah dan ibunya.. ya ibunya Hasan Basri.. itulah perempuan yang saya sangat ingin bertemu dan ngobrol banyak dengannya.. akhirnya Allah jumpakan saya dengannya.. Alhamdulillah..Alhamdulillah... Allahu Akbar..

Saya tidak tau sebelumnya, kalau ternyata selama ini Hasan Basri datang ke Bandarlampung dengan semua anggota keluarganya. Dengan formasi lengkap :) .. Ayah, ibu, semua kakak dan adiknya. Mereka khusus datang untuk memotivasi kaum muslim untuk menjadi pencinta dan penghafal Alqur'an.. Masya Allah.. Keberadaan Hasan Basri dan saudaranya pun telah banyak diketahui oleh warga Bandarlampung, bahkan Hasan Basri menjadi undangan khusus dari Walikota Bandarlampung, Bpk. Herman HN. Juga, diundang untuk mengaji di acara khusus istri Gubernur Lampung. Hasan Basri juga menjadi imam tarawih dan sholat malam di beberapa masjid besar di Bandarlampung.

Kembali ke momemt perjumpaan saya dengan ibunda para hafidz.. tentu saja tak saya lewatkan begitu saja.. ada banyak hal yang saya bicarakan.. tepatnya saya tanyakan tantang dirinya, keluarganya, cara ia mendidik putra-putrinya.. Karena begitu banyak yang ingin saya tanyakan, maka perjumpaan pertama itu tidak memuaskan hati saya :). Sayapun berdoa kepada Allah agar bisa berjumpa lagi dengan ibunya para hafidz tersebut. Saya persiapkan dirinya saya dengan berbagai pertanyaaan yang akan saya ajukan kepada beliau. Alhamdulillah beberapa waktu kemudian Allah kabulkan doa saya.. Alhamdulillah..

Ada banyak ilmu yang saya dapatkan dari perjumpaan dengan ibundanya para hafidz.. dan saya tak akan sanggup menahannya sendiri.. jadi saya akan menuangkannya dalam tulisan-tulisan saya.. karena ada banyak bahasan, maka saya akan buat dalam beberapa tulisan terpisah.. semoga tulisan saya bisa Anda ambil manfaatnya..






Tidak ada komentar:

Posting Komentar