Sabtu, 09 Februari 2013

Pelan-pelan Lebih Cepat

Saya biasa membacakan buku cerita setiap menjelang tidur buah hati saya (Ahmad, 3 thn 4 bulan). Baik itu tidur siang maupun malamnya. Tidak cukup satu cerita, mesti dua atau tiga cerita. Salah satu buku yang saya bacakan adalah "365 Kisah Mencerdaskan Untuk Ananda. Buku ini merupakan buku pertama dalam daftar koleksi buku anak saya. Saya belikan saat dia berumur 3 bulan. Dari sekian banyak cerita menarik di dalam buku tersebut, ada satu cerita yang saya ingin berbagi. Judulnya "Pelan-pelan Lebih Cepat". Berikut ceritanya.. Selamat membaca..


Pelan-Pelan Lebih Cepat

Tengkulak itu selesai memenuhi gerobaknya dengan kelapa. Dia harus buru-buru ke pasar. Jika terlambat, pelanggannya akan beralih pada penjual lain. "Hiyaa!" teriaknya. Kudanya mulai berlari.

Di persimpangan, dia melihat seorang anak. "Nak, jalan mana yang lebih singkat menuju pasar?" tanyanya. Anak itu menunjuk jalan yang lebih kecil. "Kalau pelan-pelan, Bapak akan sampai dalam sepuluh menit. Kalau cepat-cepat, Bapak akan sampai dua jam atau lebih."

Si tengkulak mendengus. Anak bodoh, pikirnya. Lalu dia menggebah kudanya untuk berlari sekencamg-kencang. Jalan pintas itu berbatu dan berlubang. Roda gerobakpun terantuk batu dan terperosok. Kelapa berhamburan, menggelinding ke sana kemari.

Sambil bersungut, tengkulak turun dan memunguti kelapa satu per satu. Setelah semuanya beres, dia masih harus memperbaiki roda gerobaknya yang patah.

Akhirnya si tengkulak sampai di pasar tiga jam kemudian. Pelanggannya sudah bubar.

(Adaptasi dari Making Haste Slowly, Kisah Filipina)


Gimana ceritanya..? Seru khan...!??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar